PENGERTIAN DAN JENIS POLUSI ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN

Polusi ataupun pencemaran lingkungan merupakan peristiwa masuknya zat, unsur, energi, dan juga komponen yang bersifat merugikan atau polutan bagi lingkungan dan makhluk hidup. Berikut ini ialah jenis dan macam-macam polusi dan pencemaran lingkungan. Simak penjelasannya dibawah ini:

PENGERTIAN DAN JENIS POLUSI ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN
 

1.  Polusi air
Air yang bersih mempunyai ciri-ciri tak berbau, tak berwama, dan juga jernih. Perubahan kualitas air terjadi sebab adanya penambahan bahan organik ataupun bahan anorganik yang merugikan bagi lingkungan.

Penambahan bahan organik atan anorganik tersebut banyak diakibatkan oleh limbah rumah tangga dan juga limbah pabrik. Untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh limbah pabrik tersebut maka pembangunan pabrik sebaiknya berada di daerah hilir.

Kalau pembangunan pabrik berada di daerah hulu maka limbah akan mengalir ke mana-mana sehingga daerah yang mengalami kerusakan akan semakin banyak. Tetapi, limbah pabrik seharusnya diolah dahulu sebelum dibuang menuju sungai sehingga akan mengurangi dan juga menghilangkan dampak pencemarannya.

Bahan pencemar yang termasuk kedalam polutan yang bisa ditemukan dalam air yang sudah tercemar ialah logam berat (B3) atau bahan beracun berbahaya, antara lain ialah arsenat, kadmium, timah, tetraklorida, krom, karbon, raksa atau merkuri, dan juga benzena.

2.  Polusi udara
Polusi udara merupakan penambahan komponen udara, bahan kimia, ataupun terbentuknya bahan kimia baru di udara yang membahayakan makhluk hidup. Polutan udara bisa berbentuk oksida karbon (CO, CO2), oksida nitrogen (NO, NO2, N2O), oksida sulfur (SO2, SO3), persenyawaan karbon (CH4, C4H1O), karbon, bahan organik, tanah, asbes. timbal, partikel cair seperti asam sulfat, asam nitrat, minyak, pestisida, asap hasil dari pembakaran bahan bakar fosil yakni minyak dan batu bara.

Oksida nitrogen (NO, NO, N2O) dan juga oksida belerang (SO2, SO3) kemudian akan membentuk senyawa asam dan juga akan menyebabkan terjadinya hujan asam yang bisa merusak lingkungan. Efek hujan asam pada manusia antara lain ialah mata berair, emfisema, batuk-batuk, bronkitis, hingga kanker paru-paru. Adapun efek hujan asam pada bangunan ialah menyebabkan benda mudah lapuk, korosi logam, karet merapuh, cat cepat pudar, dan juga kulit atau kertas pudar serta rapuh.

CFCs atau chlorofluorocarbons adalah gas pendingin pada lemari es, penyejuk udara atau AC atau air conditioning, dan gas penyemprot kosmetik, Gas-gas tersebut bisa menyebabkan berlubangnya lapisan ozon pada atmosfer.

Lapisan ozon adalah lapisan pada atmosfer yang menyerap radiasi ultraviolet matahari. Berlubangnya lapisan ozon mengakibatkan radiasi ultaviolet matahari masuk menuju bumi. Jika mengenai kulit manusia radiasi ultraviolet bisa mengakibatkan kanker kulit atau melanoma.

Pembakaran minyak bumi dan juga batu bara menyebabkan kadar CO di udara bertambah. Akibat yang terjadi adalah pantulan panas dari permukaan bumi yang mestinya lepas ke angkasa menjadi terhalang.

Peristiwa tersebut disebut green house effect atau efek rumah kaca. Efek rumah kaca kemudian akan mengubah cuaca secara global. Suhu pada bumi yang semakin panas akan mengubah iklim dan juga cuaca menjadi tak menentu.

3.  Polusi Tanah
Intensifikasi pertanian adalah penambahan materi dan juga energi ke dalam ekosistem pertanian guna mengubah daur materi dan juga energi agar hasil pertanian meningkat.

Kendati begitu, hal ini pula bisa mempengaruhi kondisi tanah itu. Pencemaran tanah salah satunya dapat disebabkan oleh bahan pembasmi serangga pertanian yakni insektisida. Insektisida jenis parathion adalah racun organofosfat. Racun ini sangat mudah terurai, tak berbekas atau bersisa sehingga tak begitu berbahaya. Insektisida berbahan racun organoklorin kemduain akan meninggalkan residu sehingga bisa terkonsentrasi di jaringan tubuh organisme.

Racun ini memiliki sifat mematikan, misalnya DDT atau dikloro difenil trikloroetan, DDD atau dikloro difenil dikloroetan, aldrin, dan juga dieldrin. Bahan tersebut sangat berbahaya dan juga bisa membunuh makhluk hidup. Konsentrasi yang terakumulasi pada organisme pada puncak rantai makanan kemudian akan mengakibatkan kematian.

Penanaman sistem monokultur atau penanaman sejenis yang mebutuhkan pupuk secara kontinu kemudian akan mengakibatkan unsur hara secara alami dan akan terganggu. Susunan hara dalam tanah kemudian akan berubah dan juga terjadi akumulasi zat hara di dalam tanah. Pergantian tanaman atau rotasi tanaman, bisa mengembalikan zat hara yang telah hilang dan menambah kesuburan tanah.

Penanaman monokultur atau penanaman sejenis akan menyebabkan semua tanaman akan memanfaatkan unsur hara yang sejenis dan juga  berdampak unsur hara tertentu akan habis ataupun bahkan hilang. Jadi, agar dapat mengembalikan kesuburan tanah sebaiknya dilakukan pergantian tanaman supaya penggunaan unsur tertentu dalam tanah tak habis.

Demikian penjelasan mengenai PENGERTIAN DAN JENIS POLUSI ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN, semoga dapat bermanfaat.

0 Response to "PENGERTIAN DAN JENIS POLUSI ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel